MAIN JAELANGKUNG



Hai.. Sahabat Kumpulan Kenangan

Dikisahkan  pada sekitar awal tahun 90 an,  ada  5 orang sahabat yang sama-  sama  merantau kuliah di salah satu Kampus Swasta terkenal di Kota Malang. Ke lima orang tersebur yaitu : Budi Kadek, ErwinNyoman dan Mul, Walapun mereka dari latar belakang yang berbeda (3 orang dari Bali Utara, 1 orang dari Bali Selatan dan 1 lagi dari Lombok)  namun mereka sepakat untuk mencari rumah kontrakan yang sederhana sesuai isi kantong mereka masing- masing. Setelah seharian berkeliling di sekitar kampus, akhirnya mereka menemukan 1 rumah di Komplek Perumahan Tidar tepatnya di Jl. Kendang No 6 Malang
Rumah kecil itu  memiliki 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi.. Komplek perumahan ini cukup sepi dan kebetulan di depannya ada areal  kuburan untuk masyarakat sekitar komplek tersebut. Mereka ber lima tidak merasa takut tinggal di depan kuburan. Setelah mereka berembuk bersama  akhirnya mereka sepakat 1 kamar tidur dihuni untuk 2 orang, sedangkan 1 orang bersedia mengubah ruang tamu untuk dijadikan sebuah kamar tidur.dan hanya menggunakan pintu dorong yang terbuat dari triplek, solusi cerdas yang sangat sederhana namun bisa memecahkan masalah pada masa itu.. Budi dan Kadek memilih jadi satu kamar, Erwin dan Nyoman  satu kamar lainnya , sedangkan Mul memilih tidur di Ruang tamu yg sudah disulap menjadi kamar tidur tersbut.. 
Pada suatu sore sehabis mereka pulang  kuliah, terjadilah  keisengan pembicaraan diantara mereka :

Erwin         : Hai teman teman ..Gimana kalo  kita buat permainan yg seru?
Budi          : Ayo siapa takut , mumpung lagi gak ada tugas dari Dosen.
Mul           : Kira kira permainan apa ya yg seru ?
Kadek      : Iya apa nih....kalo seru dan seram gimana? ...hahaa (sambil tertawa) 
Erwin         :Gimana kalo kita maen Jaelangkung  jaelangkungan., 
Nyoman    : Setuju, mumpung tempat kost  kita kan di depan kuburan nich , pasti seru dah, tapi gimana caranya.   

Akhirnya mereka berlima sepakat  memutuskan untuk bermain Jaelangkung, namun sebenarnya mereka semua tidak mengerti proses permainanya. Awal tahun 90 an. belum ada Internet apalagi Google dan  Youtube sehingga tutorial  permainan Jaelangkung belum ada yg buat  (kalo jaman sekarang sih apa apa semua carinya  di Google ).  

Erwin yg memiliki ide awal permainan ini pergi mencari temannya yg bernama Wahyu seorang mahasiswa jurusan Teknik Mesin di kampus yg sama. Dengan penuh semangat  Erwin  pergi ke rumah temannya yang bernama Wahyu yg berasal dari Jawa Bagian Utara. Adapun tempat  kost Wahyu terletak di dekat Gedung Fakultas Teknik.    .

Erwin     : Halo Wahyu, kamu lagi sibuk gak , apa kamu tahu cara orang bermain Jaelangkung ? 
Wahyu    : Oooo kalo permainan Jelangkung yg kata orang bisa mendatangkan arwah gentayangan itu , sebenarnya sih saya juga gak pernah  berhasil mendatangkan Jaelangkungnya  (sambil cengengesan)
Erwin      : Terus maksud kamu gimana ?
Wahyu     : Kita buat aja permainan itu, seolah olah roh gentayangannya datang ke permainan kita
Erwin      : Terus ...(sambil melongo menyimak )
Wahyu     : Kita kerjain aja mereka semua gimana  haha  (sambil tertawa) ,,Win..apa mereka marah gak ya kalo mereka tau kita kerjain?  
Erwin     : Gak lah...itu kan cuman becanda aja ngilangin sumpek di kampus ,,,(sambil ekpresi meyakinkan) nanti saya yang tanggung jawab kalo mereka  marah marah. Nanti kita traktir mereka minum STMJ 



 di Jalan Bareng itu aja, ato kita ajak nonton film di  Bioskop Kelud atau Bioskop Di daerah Sukun aja gimana. mumpung ada filmnya Jet Lee (bintang idola mereka semua)
Wahyu     :  Wah,,itu ide yang bagus.










Akhirnya  Wahyu  dan Erwin bersama sama mempersiapkan beberapa peralatan sederhana untuk permaian Jelangkung tersebut.. Berberapa alat itu seperti : 2 buah panci yg sudah gosong, 2 buah  penggorengan gosong, kain putih,  kayu yg dirangkai menjadi boneka sederhana, beberpa buah dupa. 

Tibalah waktu yg sudah ditentukan oleh keduanya, yaitu malam Jumat agar suasananya lebih mencekam,
Tepat jam 20.00 WIB. datanglah mas Wahyu dengan beberapa alat permainannya seperti kayu berbentuk boneka, namun panci dan prnggorengan gosong sengaja disebunyikan oleh Wahyu dan Erwin karena hany mereka berdua yg tau untuk apa alat alat dapur tersebut.. Untuk lebih mistis acara tersebut, mas Wahyu sengaja mengajak temannya yg bernama Doni. Mulailah mas Wahyu mendandani Doni  dengan kain seprei seadanya   untuk pura pura menjadi pocong agar lebih seru permainanya.
Erwin memberitahukan ke Wahyu bahwa  diantara teman kostnya  yg tidak cepat tersinggung adalah Mul dan Kadek, sehingga mereka berdualah yang akan dijadikan sasaran empuk untuk permainan ini. Kebetulan sekali kedua orang inilah yang paling bersemangat mengikuti permainan ini.

Kadek dan Mul disuruh duduk bersila dan memejamkan matanya, namun keduanya hanya boleh menggunakan sarung atau celana pendek saja  dan hanya boleh  mengunakan kaos dalam saja. Sedangkan Doni pura pura menjadi pocong, suasanya semakin mencekam tatkala lampu rumah sengaja dimatikan. Erwin juga duduk bersila sambil  menyalakan beberapa batang Dupa, Mulailah mas Wahyu seolah olah mulutnya komat kamit membacakan mantra yg gak jelas (sambil tertawa dalam hati). Erwin pun bertugas memutar mutar dupa yg menyala di depan wajah Mul dan Kadek. sedangkan mas Doni yg bertugas menjadi pocong mulai  berpura pura kesurupan.

Suasanya semakin mencekam  Sedangkan Nyoman dan Budi sengaja ditugaskan oleh Wahyu untuk berjaga jaga di luar rumah dan mempersiapkan panci dan wajan yg sudah gosong. sebagai propeti permainan Jaelangkung ini. 
Sepanjang permainan mata Mul dan Kadek tetap harus tertutup, mereka berdua merasa ada aura yang sangat mistis yang mendatangi mereka berdua. Atas perintah dari mas Wahyu, Mul disuruh memegang 1 panci gosong tersebut dan Kadek disuruh memegang wajan gosong juga yang sudah disiapkan oleh Budi dan Nyoman  Saking takutnya,  mereka berdua mau saja disuruh memegang peralatan dapur tersebut dengan mata tertutup. Mulailah percakapan diantara mereka 

Wahyu : Mul, Kadek apa kalian mau melihat arwah gentayangan itu ?:
Mul     : Ya  saya mau 
Kadek : ya saya juga mau
Wahyu : Oke , sekarang kalian taruh tangan di panci dan wajan yg sudah saya kasi mantra pengundang arwah ,  agar kalian bisa melihat arwah gentayangan itu. (Wahyu juga menggerakan boneka kayu seolah olah arwah gentayangan mulai datang) 
Mul dan Kadek : Sudah kami taruh tangan disini, terus gimana ?..
Wahyu : Oke setelah itu usapkan tangan kalian sebanyak tiga kali ke wajah agar kalian bisa melihat arwah itu. tapi jangan pernah kalian buka mata sebelum saya suruh , ngerti ?
Mul dan Kadek : ya kami ngerti (dengan perasaan takut mereka mengusap wajahnya dengan tangan yg sudah menempel di pantat wajan dan panci  gosong tersebut, mereka sama sekali tidak menyadarinya )

Setelah berkali kali mengusap wajah, keduanya dituntun ke luar rumah sambil tetap menutup matanya. 
Mul dan Kadek hanya mengenakan kaos singlet dituntun keluar rumah oleh teman temannya. Dengan  berlagak seperti orang pintar /dukun,  Wahyu tetap memerintahkan keduanya untuk tetap menutup matanya sebelum diperintahkan buka mata agar mereka tidak diikuti oleh hantu gentayangan. (hahaha goblok amat kedua anak ini pikir Wahyu ). Sambil menahan tawa melihat ekspresi wajah mereka , Wahyu memerintahkan Budi, Nyoman dan Erwin untuk membonceng keduanya menjauh dari rumah kost nya.

Wahyu berbisik ke Budi , Erwin dan Nyoman : ssttt ....kalian cepat bawa keduanya ke Bioskop Kelud atau Bioskop di daerah Sukun dan bawa mereka sampai ke depan pintu penjualan tiket ya , suruh mereka tetap menutup matanya

Bioskop Kelud Jl. Bareng Malang 



Wahyu : Cepat bawa Mul dan Kadek pergi jauh dari sini (sambil pura pura membentak)    

Akhirnya Mul dan Kadek dibawa menuju Bioskop di daerah Sukun  Kota Malang, (saat itu hanya film India saja yg diputar di Bioskop Kelud , mereka tidak suka),  selang beberapa saat tibalah mereka  di Gedung Bioskop tersebut. Dengan mata tertutup mereka berdua dituntun menuju tepat di depan loket penjualan tiket. Semua orang melongo keheranan melihat tingkah polah anak anak mahasiswa ini dengan membawa dua orang dengan wajah hitam dari  panci dan wajan gosong.  Disamping itu keduanya hanya menggunakan kaos singlet dan tanpa alas kaki. 

 Tiba tepat di depan loket Bioskop Erwin berkata : Kadek dan Mul silahkan kalian membuka mata. 
Betapa malunya mereka karena  wajah kedua orang ini hitam dan menjadi bahan tertawanan oleh semua orang yg ada di gedung Bioskop itu. Perasaan marah dan jengkel bercampur jadi satu  pada ke tiga temannya. Mereka langsung minta diantar pulang, namun sebelumnya Budi dan Erwin sudah membelikan karcis Bioskop yg saat itu tayangan filmnya Jet Lee (Bintang idola mereka semua). 

Akhirnya Erwin , Budi dan Nyoman serta Wahyu meminta maaf kepada Mul dan Kadek , karena ini hanyalah becandaan saja . Mereka pun saling berpelukan dan saliing memafkan dan tidak ada dendam diantara mereka semua. Kejadian ini akan menjadi  kenangan setelah mereka sama sama lulus menjadi seorang Sarjana dan pulang ke daerah masing masing untuk melanjutkan kehidupannya. Saat ini ke lima sahabat itu Erwin, Budi , Kadek , Nyoman  dan Mul telah sukses di bidang mereka masing masing.


SETIAP KEJADIAN ADA WAKTUNYA  & SETIAP WAKTU ADA KENANGANNYA


Salam



I Gusti Bagus Muliada Jelantik,SE
 Penulis

.        
NB: Tulisan ini saya dedikasikan untuk semua sahabat saya dimanapun saat ini berada, semoga bisa menjadi obat rindu akan masa dirantau dulu. Mohon maaf tokoh sengaja kami samarkan. 

#p4mmataram #ceritafiksi #kenangan #jaelangkung #reunisekolah #reunikuliah #kotamalang #novel #kumpulankenanan #ceritalucu 
     
          
    


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERMEN SUGUS

KISAH AIR KOBOKAN